Veda disebut Aanadi, yaitu tanpa awal dari segi
waktu. Artinya ,sesuatu sebelum atau yang lebih tua dari Veda, tidak ada. Jadi
Veda sudah ada sejak kapanpun. Bagaimanakah hal ini bisa diterima? Sebuah kitab
paling tidak memiliki satu pengarang. Perjanjian Lama adalah kumpulan
perkataan-perkataan banyak Nabi. Quran mengandung ajaran Nabi Muhammad.
Orang-orang ini hidup pada suatu tertentu. sebelum orang-orang ini hidup ajaran
mereka tidak ada. Hal ini mungkai
berlawanan dengan awal sehat. Pikiran ilmiah modern kita selalu mencari suatu
sumber,suatu sebab dan sebuah tanggal untuk setiap kejadian historis. Oleh
karena itulah di ajukan sebuah teori bahwa orang-orang yang sudah berkembang
,para Rsi atau orang suci adalah yang menulis Veda. Dinyatakan bahwa Veda
mengandung banyak ”sukra” atau kata-kata bijak, yang dapat dikatakan berasal
dari beberapa Rsi.
Menurut definisi, Veda adalah “Apourusheya”
atau tidak bersumber dari manusia. “Pourusheya”
adalah karya manusia. Karena Veda bukanlah karnya manusia, para Rsi yang adalah
manusia tidak mungkin menulisnya. Jika mereka adalah penulis mantra, maka para
Rsi tersebut akan disebut Mantra Karta atau penyusun mantra. Pada
kenyataanya mereka hanya disebut Mantra
Dristha atau pengampu mantra. Artinya
, para Rsi tersebut “menemukan “ Veda dan tidak menciptakan.
Jika kita mengandaikan bahwa
mantra-mantra Veda muncul bersamaan penciptaan pertama, maka hal itu
menyirtakan bahwa Tuhan menciptakan bersama dengan dunia. Apakah tuhan menulis
Veda lalu menyimpanya agar kemudia para Rsi menemukan bagian-bagiannya?
Lagipula jika Veda diciptakan bersamaan dengan penciptaan dunia yang sekarang
ini oleh Brama bisa dihitung dalam hal waktu. Keempat yuga (Krita Yuga, Treta
Yuga, Dwaapara Yuga dan Kali Yuga) masing-masing mempunyai masa tertentu. Satu
siklus empat-yuga selama seribu masa dihitung setara satu hari untuk brahma,
tidak termasuk malamnya. Satu siklus empat yuga seribu masa berikutnya setara
dengan satu malam brahma. Berdasarkan hal ini, dipercaya bahwa Brahma saat ini
berusia sekitar 50 tahun. Masa hidupnya adalah 100 tahun berdasarkan
perhitungan tersebut. Sebelum ini, Brahma
yang masa kini tidak ada; ada Brahma lain dan penciptaan ini tidak Aanadi lalu apakah yang Aanadi? Paramaatma yang ada sebelum
Brahma manapun.
Kembali ke Veda, apakah Paramaatma
menciptakan Veda sebelum Brahma manapun, artinya sebelum penciptaan itu
sendiri?
Dari kitab-kitab sastra (disebut
sastra-yang artinya kitab berkaitan dengan agama) diketahui bahwa Veda sudah
ada sebelum penciptaan karena Brahma sendiri dikatakan melakukan penciptaan
dengan bantuan mantra-mantra Veda yang ada sebagai suatu suara di dalam ruang.
Hal ini dinyatakan jelas dalam salah satu Purana yaitu Bhagavata, yang
diantaranya menguraikan bagaimana Brahma menciptakan dunia.
Jelas Tuhan tidak menciptakaan
Veda jika dia dan Veda keduanya bersifat Aanadi.
Jika ia menciptakanya, maka Veda mempunyai awal. Semua benda berasal dari Iswara. Karena tidak ada suatu yang
terpisah dariNya, maka Iswara dan Veda menstinya berada sama-sama tanpa awal.
Tapi ini nampak tidak benar. Tidak diciptakan oleh Iswara, tidak mempunyai
eksistensi terlepas dariNya tetapi tetap Aanadi ... bagaimana mungkin?
Kebingungan ini dijelaskan oleh Veda itu sendiri. Brihadharanyaka Upanisad (2,4,10) mengatakan weda dalam bentuk Rig,
Yajur, Sama dan Atharva adalah nafas Iswara; Nishwasitam adalah kata yang
digunakan untuk pengeluarkan nafas.
Dapatkah kita hidup bereksistensi tanpa bernafas? Demikian pula, Veda
adalah nafas kehidupan, dari paramaatma atau diri tertinggi. Jika paraamaatma
yang tidak mempunyai awal dari segi waktu akan ada selamanya (tanpa akhir),
maka Veda sebagai nafas hidupnya juga tentu Aanadi, karena ada bersamanya.
“Ananthava Vedhaah”-Veda adalah tiada akhir”,tapi para rsi telah mampu
menterjemahkan untuk kita hanya beberapa mantra diantara sekian yg terkandum
dalam Veda. Ini sudah cukup untuk kebahagiaan kita didunia saat ini dan
kehidupan masa depan serta untuk kesejahteraan dunia. Meskipun kita mengatakan
ada empat Veda, sebenarnya ada berbagai versi dan berbagai cara melantunkan
keempat Veda itu. Halini disebut paataantharam
atau cara untuk melantunkan.
Setiap aliran disebut “saskha”
yang artinya cabang. Setiap aliran pemahaman adalah cabang dari pohon Veda.
Mereka telah di klasifikasikan dan kelompok ke dalam beberapa cabang utama
yaitu Rig Veda, Yajur Veda, Saama Veda dan Atharwa Veda.
Rig Veda
Seluruh bagian Rig Vida samhita ada dalam bentuk bait atau syair. Yang kini
disebut sloka(bait) pada masa lalu
disebut “Rik” atau mantra pujaan.
Keseluruhan Rig Veda Samhita hanyalah dalam bentuk Rig atau mantra yang
memuji berbagai Dewa berbeda. Setiap Rik adalah sebuah mantra. Sekumpulan Rik
disebut “Sookta” Rig Veda – di mana Samhita merupakan bagianya – berisi lebih
dari 10.000 Rik (10.170 tepatnya). Seluruh samhita dari keempat Veda berisi
20.500 manta. Rig Veda yang berisi 1.028 sookta atau kumpulan mantra telah
dibagi menjadi dua yang berisi 10 mandala dan 8 ashtaka.
Yajur Veda
Kata “yajus” berasal dari akar kata “yaj”, yang artinya pemujaan. Kata
yajya (pemujaan suci) juga berasal dari kata yang sama.
Yajur Veda adalah memberiak bentuk praktis dari mantra-manta, yang muncul
dalam bentuk mantra di dalam Rig Veda, sebagai pelaksanaan yajya atau pemujaan.
Yajur Veda juga merunjuk sekian banyak mantra memuat rincian prosedur berbagai
pemujaan yajya dalam mantra. Yajur Veda membantu pelaksanaan nyata yajya
mengunakan mantra-mantra tersebut.
Keagungan Yajyur Veda terletak pada penyajian yang baik tentang Karma Veda
atau upacara. Yajya seperti Darsa Poornamasa,
Somayaga, Vaajapeya, Rajasooya, Asvamedha dan banyak lagi dapat kita
termasuk rincian prosedur memulai Taittareeya
Samhita dalam krishna Yajur. Di samping itu, beberapa mantra yang berupa
mantra pujian dan tidak ditemukan dalam Rig Veda juga ditemukan damal Yajur
Veda. Sebagai contoh, Sri Rudram, saat ini sedang di gemari, berasal dari Yajur
Veda.
Yajur Veda mempunyai arti khusus bari Advaitin – mereka yang memahami dan
percaya pada aliran filsafat “non
dualisme”. Dokrin filosofis (Siddhatanta), menurut para cendekian, sebanarnya
berisi Sootra atau aphorisme, Bhaashya atau komentar dan Vaartikal atau catatan
penjelasan. Sootra digunakan untuk mengucapkan dokrin dalam bentuk ringkas.
Bhaashya adalah komentar rinci yang diciptakan.
Sama Veda
“saama” berati membawa “shanti” atau kedamain dalam pikiran. Dengan kata lain, membuat
pikiran menemukan kebahagiaan dalam damai. Dari empat metode atau cara untuk
mengatasi musuh, yaitu; saama, daana,
bheda, dan danda, yang pertama adalah saama
atau menaklukan musuh dengan cinta atau kata-kata yang bersahabat. Saama Gaana dapat dikatakan menjadi
dasar atau sumber dari tujuh suara atau not dasar dalam sistem musik india.
Saama Gaana atau lantunan mantra berdasarkan aturan Sama Veda dapat
dipersembahkan pada semua Dewa. Dalam
yajya, selain persembahan, ada Rsi yang disebut “udagaata” untuk memohon kemurahan Tuahan.
Atharva Veda
Atharva artinya Rsi atau orang suci. Ada seorang Rsi yang bernama seperti
itu. Mantra-mantra dalam Atharva Veda di sajikan oleh Rsi ini, yang dipangil
Atharvan. Veda ini berisi berbagai jenis mantra yang diperuntuhkan menjauhkan
kejahatan dan kesulitan serta menghancurkan musuh. Mantra Atharva berbentuk
prosa dan juga syair. Dalam Atharva Veda ditemukan mantra yang ditujukan pada
Dewa yang tidak disebutkan dalam Veda lain.
Atarva Veda juga berisi banyak mantra yang berhubungan dengan penciptaan.
Mantra yang memuji keagunganpenciptaan yang disebut “prithvi sooktam” muncul dalam Veda ini.
Kebanggan Veda ini adalah bahwa Brahman yang mengawasi pelaksanaan yajya adalah
wakil dari Atharva Veda. Diantara sepuluh upanisad utama, tiga yaitu Prasna, Mundaka, dan Mandukya adalah
bagian dari Veda ini.
0 komentar:
Posting Komentar